Perubahan Iklim
1.
Pembagian Iklim di Dunia : Iklim di dunia dibagi
menjadi 4 yaitu, Iklim Tropis, Iklim Sub Tropis, Iklim Sedang dan Iklim Dingin
2.
Karakteristik Setiap Iklim :
Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut: Suhu udara
rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara
20- 23°C.Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
- Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
- Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
- Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
b. Iklim sub tropis terletak antara
231/2° – 40°LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim
sedang.
Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
- Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
- Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.
- Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
- Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.
c.
Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang
adalah sebagai berikut:
- Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.
- Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
d. Iklim dingin terdapat di daerah
kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub.Iklim dingin
dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.
Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
- Musim dingin berlangsung lama
- Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
- Udaranya kering.
- Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
- Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
- Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah.
- Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
- Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai
berikut:
• Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
• Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.
• Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
• Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.
3.
Penyebab dan akibat perubahan Iklim
Berbagai dampak negatif perubahan iklim secara langsung akan mempengaruhi sektor-sektor penting, antara lain:
Air;
Dari tahun ke tahun air cenderung menurun akibat pencemaran lingkungan dan kerusakan daerah tangkapan air dan perubahan iklim.Pola curah hujan yang berubah-ubah juga mengurangi ketersediaan air untuk irigasi dan sumber air bersih.
Di wilayah pesisir, kesulitan air tanah dan kenaikan muka air laut akan memungkinkan air laut menyusup ke sumber-sumber air bersih. Di daerah sub polar serta daerah tropis basah diperkirakan rata-rata aliran air sungai dan ketersediaan air akan meningkat sebanyak 10-40%. Sementara di daerah subtropis dan daerah tropis yang kering, air akan berkurang sebanyak 10-30% sehingga daerah sekarang sering mengalami banjir dan kekeringan akan semakin parah kondisinya.
Pangan;
Ancaman terhadap ketahanan pangan dapat langsung dirasakan masyarakat pesisir, dataran tinggi, pedesaan maupun perkotaan. Kenaikan suhu rata-rata global antara 1-2°C di daerah tropis akan meningkatkan frekuensi kekeringan dan banjir. Akibatnya produktivitas pertanian seperti Indonesia akan mengalami penurunan[3][4]. Naiknya permukaan laut akan menggenangi wilayah pesisir sehingga akan menghancurkan tambak-tambak ikan dan udang.
Dept. Pertanian menyampaikan, periode 1993-2002 angka rata-rata lahan pertanian yang terkena kekeringan mencapai 220.380 hektar dengan lahan puso mencapai 43.434 hektar atau setara dengan hilangnya 190.000 ton gabah kering giling.
Khudori, Pengamat pangan nasional, menyebutkan kekeringan merusak tanaman padi rata-rata seluas 90.000-95.000 hektar per tahun (Khudori, 2011)[4][5].
Energi;
Dari data 8 waduk (4 waduk kecil dan 4 waduk besar di Jawa) menunjukkan bahwa selama tahun-tahun kejadian El Nino Southern Oscilation (ENSO) seperti tahun 1994, 1997, 2002, 2003, 2004, dan 2006 kebanyakan pembangkit listrik yang dioperasikan di 8 waduk tersebut memproduksilistrik di bawah kapasitas normal (Indonesia Country Report, 2007)[5][6].
Kurangnya pasokan energy dari sektor terbaharukan akan mendorong pemenuhan listrik bersumber dari bahan bakar fosil (batu bara atau BBM). Kondisi tentu akan semakin meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca dan akan memperburuk kondisi iklim global
Kesehatan;
Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa penyebaran penyakit malaria dipicu oleh terjadinya curah hujan di atas normal dan juga oleh pergantian cuaca yang kurang stabil.Seperti setelah hujan lebat berganti menjadi panas terik matahari yang menyengat. Hal tersebut mendorong perkembang biakan nyamuk dengan cepat. Tiga penyakit dikategorikan sebagai pembunuh utama yang sensistif terhadap perubahan iklim antara lain; Undernutrition membunuh 2,7 juta/tahun, Diare; 1,8 juta/tahun dan Malaria 1,1 juta/tahun (WHO, 2007).
4.
Contoh perubahan
Iklim di Indonesia
Beberapa kajian dan proyeksi iklim dari
lembaga dalam maupun luar negeri menunjukkan bahwa iklim di Indonesia telah
mengalami perubahan, meskipun analisis ilmiah maupun data-datanya masih
terbatas.Dari beberapa kajian tersebut tampak bahwa perubahan iklim memberi
dampak terhadap multisektor.Proyeksi iklim selalu mengandung ketidakpastian.Mengapa?Karena tantangan terbesar adalah melakukan kuantifikasi terhadap ketidakpastian tersebut untuk meningkatkan daya gunanya dalam mengambil keputusan.
Dalam hal proyeksi iklim berdasarkan Global Climate Model (GCM), setidaknya terdapat tiga sumber ketidakpastian yang harus diperhitungkan, yaitu skenario emisi gas rumah kaca, sensitivitas iklim global terhadap emisi gas rumah kaca (pemilihan model GCM), dan respon sistem iklim regional terhadap pemanasan global (model downscalling).
Catatan geologi dan crhyospheric perubahan iklim serta hasil observasi baru-baru ini menunjukkan bahwa sistem iklim berubah pada semua skala waktu dari beberapa tahun ke usia Bumi. Semua proses fisika, kimiawi, dan biologis mempengaruhi sistem iklim pada skala waktu puluhan, ratusan, dan ribuan tahun.
Sebagai contoh, gletser di puncak Jaya Wijaya berfluktuasi pada skala waktu dari tahunan sampai ratusan bahkan ribuan tahun. Sejak revolusi industri, gas karbondioksida dipancarkan melalui pembakaran bahan bakar fosil dan akan diserap, didaur ulang, kemudian bergerak di antara atmosfer laut serta biosfer selama puluhan sampai ribuan tahun.
Hal paling penting dalam sains kebumian adalah data dari hasil pengamatan yang memadai. Tanpanya, prediksi tak akan terlalu banyak manfaat untuk mengambil keputusan. Penyempurnaan perlu terus dilakukan untuk mengatasi keterbatasan data maupun metodologi kajian perubahan iklim di Indonesia sehingga mampu memenuhi nasional akan kebutuhan informasi soal perubahan iklim yang lebih akurat.
Pengembangan dan perbaikan model sebagai alat, tidak banyak gunanya tanpa data. Jika kita tak mulai bergerak mulai hari ini, data pengamatan akan hilang selamanya. Kesulitan besar bagi para ilmuwan adalah mencoba memahami dan memprediksi sistem iklim dengan durasi terbatas ditambah data pengamatan yang sangat tidak memadai dibandingkan usia Bumi.
Sebagai gambaran, termometer baru ditemukan awal abad ke-17.Pengamatan atmosfer dengan cakupan global baru dilakukan akhir perang dunia kedua.Bahkan pengamatan laut skala global baru dimulai awal 1990-an. Terlebih lagi data bahang untuk gletser Greenland dan Antartika yang baru digarap awal abad 21.Data paleo memberikan catatan beberapa variabel (misalnya konsentrasi rata-rata karbondioksida global dari inti es) tetapi masih kasar dengan presisi terbatas untuk skala ruang dan waktu tertentu.
Gelombang permukaan laut memiliki periode dominan kurang dari satu detik.Gagasan untuk memahami fenomena seperti demikian merupakan gagasan tidak masuk akal.Para ilmuwan mencoba memahami sistem iklim namun harus berhadapan dengan masalah sulit untuk memahami fenomena fisik yang melebihi skala waktu dan rentang kehidupan manusia.Siapa yang mengklaim dapat memahami dampak gangguan besar terhadap sistem iklim berdasarkan data 10 tahun?
Memahami perubahan iklim akhirnya merupakan masalah bagi beberapa generasi.Sebuah generasi ilmuwan harus berkarya untuk kebutuhan generasi penerus, tidak berfokus hanya pada produktivitas ilmiah sesaat. Model iklim saat ini mungkin akan terbukti dalam 100 tahun mendatang. Dengan sampel cukup, kalibrasi secara hati-hati, pengendalian kualitas, dan data arsip untuk elemen kunci sistem iklim maka suatu model iklim akan sangat berguna. Masalah antar-generasi ini dihadapi pemerintah atau presiden dari partai apapun.
Prakiraan cuaca dan layanan cuaca nasional sering dianalogikan dengan masalah iklim.Tapi pengamatan dengan durasi lama memerlukan pendekatan yang sangat berbeda dibandingkan keperluan jangka pendek, seperti dalam prediksi cuaca.
Penggunaan data cuaca sebagai catatan iklim telah banyak dilakukan namun kalibrasi yang tidak memadai membuat dokumentasi menjadi amat lemah.Selain itu, terjadi kesenjangan temporal dan perubahan teknologi yang tidak terdokumentasi atau bahkan kurang dipahami.Pada akhirnya, penggunaan data tersebut terbukti meragukan dan tidak berguna.
Penggunaan sensor kelembaban pada radiosonde adalah contoh kasus perubahan teknologi dan kompromi perbedaan serius antar negara dalam menggunakan data cuaca untuk studi iklim (Thompson dkk.) sekaligus menunjukkan betapa sulitnya interpretasi data yang tampak sederhana untuk kemudian ditetapkan sebagai suhu permukaan laut.
Instansi pemerintah saat ini sudah dapat memberikan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan mendesak dari masyarakat, misalnya dalam meramalkan gelombang badai.Namun pemerintah belum melakukannya dengan baik dalam pengamatan jangka panjang.
Merancang, memelihara, dan mengatasi evolusi teknis pengamatan iklim adalah persoalan sulit yang butuh wawasan mendalam terhadap sifat masalah, teknologi, serta potensi yang tersedia.Ini tidak dapat dilakukan melalui kebijaksanaan sistem anggaran tahun ke tahun.
Yang dibutuhkan adalah paradigma kebijakan yang masih asing bagi sistem anggaran pemerintahan konvensional dengan jangkauan sampai puluhan tahun dan seterusnya.Ketidaksinkronan anggaran tahunan membuat semua program berisiko.Contohnya yaitu pembangunan sistem pengamatan iklim yang dimulai dengan administrasi namun berakhir dengan persoalan politik sehingga fatal akibatnya.
Menggambarkan dan memahami variabilitas puluhan tahun di laut bukan perkara mudah.Perlu kajian ilmiah yang jujur mengakui perlunya catatan jauh lebih lama daripada observasi yang tersedia sekarang.Ilmuwan muda tertarik pada fenomena tersebut namun tidak dapat melakukannya dalam jangka panjang. Jika masyarakat tidak menemukan cara untuk mendukung karir ilmiah yang diarahkan pada masalah tersebut, kita tak akan pernah memahami masalah mendasar yang penting ini.
Menipisnya Ozon
5.
Apakah Ozon itu ?
Ozon (O3) adalah salah satu gas alami yang
membentuk atmosfer (gas yang membentuk kurang dari 1% volume atmosfer bumi),
juga dikenal sebagai Gas Rumah Kaca.
6.
Dimana letaknya Ozon ?
Ozon secara alami hadir sebagai lapisan (lapisan ozon) di stratosfer (salah satu dari lima lapisan atmosfer) antara 12 - 30 mil di atas permukaan bumi. Konsentrasi Ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul Oksigen.
Pentingnya lapisan ozon di atmosfer bumi dapat dipastikan dari fakta bahwa Ozon menyerap bagian paling mematikan dari radiasi sinar Ultra-Violet (UV) matahari sebelum mencapai bumi, sehingga tidak akan menyebabkan sejumlah penyakit termasuk kerusakan mata dan kanker kulit. Peran penting lapisan ozon lainnya adalah di bagian bawah atmosfer, Ozon menjadi perangkap panas matahari dan memancarkan kembali ke segala arah (dikenal sebagai efek rumah kaca). Hal ini membantu menjaga bumi tetap hangat dan tanpa itu suhu bumi akan mencapai tingkat sub-nol setiap malam.
Selain Ozon alami, juga diciptakan melalui aktivitas manusia (ditemukan di Troposfer, lapisan paling dekat dengan bumi) dan berpotensi berbahaya bagi semua bentuk kehidupan di Bumi.
Ozon secara alami hadir sebagai lapisan (lapisan ozon) di stratosfer (salah satu dari lima lapisan atmosfer) antara 12 - 30 mil di atas permukaan bumi. Konsentrasi Ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul Oksigen.
Pentingnya lapisan ozon di atmosfer bumi dapat dipastikan dari fakta bahwa Ozon menyerap bagian paling mematikan dari radiasi sinar Ultra-Violet (UV) matahari sebelum mencapai bumi, sehingga tidak akan menyebabkan sejumlah penyakit termasuk kerusakan mata dan kanker kulit. Peran penting lapisan ozon lainnya adalah di bagian bawah atmosfer, Ozon menjadi perangkap panas matahari dan memancarkan kembali ke segala arah (dikenal sebagai efek rumah kaca). Hal ini membantu menjaga bumi tetap hangat dan tanpa itu suhu bumi akan mencapai tingkat sub-nol setiap malam.
Selain Ozon alami, juga diciptakan melalui aktivitas manusia (ditemukan di Troposfer, lapisan paling dekat dengan bumi) dan berpotensi berbahaya bagi semua bentuk kehidupan di Bumi.
7.
Apa komposisi Lapisan Ozon ?
terdiri atas nitrogen
(78.17%) dan oksigen
(20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida
(variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer
melindungi kehidupan di bumi
dengan menyerap radiasi
sinar ultraviolet
dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari
atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
8.
Penyebab menipisnya Lapisan Ozon ?
a.
CFC pada rengharum ruangan, pendingin pada ac
kulkas dll
Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan :
AC,Kulkas,bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut atau parfum, pembuatan busa,bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.
Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan menghasilkan LUBANG OZON. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar UV memasuki bumi
Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan :
AC,Kulkas,bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut atau parfum, pembuatan busa,bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.
Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan menghasilkan LUBANG OZON. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar UV memasuki bumi
b.
Banyaknya volume kendaraan yang ada di bumi
sangan berakibat negatif pada lapisan ozon. Karbon monoksida yang dihasilkan
oleh kendaraan dapat merusak lapisan ozon. Semakin lama, volume kendaraan
semakin banyak, semakin banyak pula gas karbon monokida yang di keluarkan, bisa
dibayangkan keadaan lapisan ozon beberapa tahun kedepan bila volume kendaraan
semakin hari semakin bertambah
c.
Penggundulan hutan secara besar2an sangat berakibat
buruk pada kualitas udara yang ada di bumi. Gas2 karbon yang merusak lapisan
ozon tidak lagi diserap oleh tumbuhan. Sehingga apa lagi yang harus diandalkan
untuk menyerap gas2 tersebut untuk membantu mengurangi kerusakan ozon dan
tentunya menghasilkan oksigen bagi makhluk hidup?
d.
Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra
violet pada tanaman dapat memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian
menunjukkan hasil tanaman seperti 'barli' dan 'oat' menunjukkan penurunan
karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman diperkirakan akan
mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga
merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada.
e.
Pada hewan, Radiasi penuh ini juga dapat
mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah
plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan laut.
Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang
sering disebut sebagai "efek rumah kaca". Usaha-usaha untuk mencegah
penipisan ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh semua negara di dunia.
Usaha itu pun telah di galakkan secara serius melalui UNEP (United Nation
Environment Programme) salah satu organisasi PBB yang bergerak dibidang program
perlindungan lingkungan dan alam.
f.
Asap yang dihasilkan oleh pabrik juga amat
sangat berpengaruh dalam memperparah kerusakan lapisan ozon. Sama hal nya
seperti asap kendaraan. Gas yang dikeluarkan dapat merusak lapisan ozon,amat
mencemari udara, belum lagi limbah cair dan limbah padat yang dihasilkan
pabrik, dapat merusak lingkungan.
9.
Akibat menipisnya Lapisan Ozon ?
a.
Menipisnya
lapisan ozon
dalam atmosfer
bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit
dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, mempengaruhi
plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya
karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan
plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya
kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan
penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.
b. PENCAIRAN GUNUNG ES
Lubang ozon di
Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu
seluruh Antartika pada musim semi.Pembentukan ‘lubang’ tersebut terjadi setiap
bulan September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal
musim panas.
10.
Wilayah yang
Lapisan Ozonnya telah menipis ?
wilayah di Indonesia yang mengalami penipisan ozon, ialah
Indonesia bagian timur, seperti Sulawesi Selatan, sebagian Kalimantan, dan
Papua. Walaupun bukan termasuk daerah yang padat industri, wilayah Indonesia
timur mendapatkan imbas dari wilayah lain yang padat industri.
Pasalnya, lapisan udara selalu bergerak ke wilayah lain. Dia mendasarkan pada penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang mengaji keterkaitan ozon dengan kesehatan masyarakat yang tinggal di bawah lapisan ozon yang menipis.Saat ini kisaran angka DU di Indonesia berkisar 230 DU hingga 270 DU. Padahal, standarnya adalah 240 hingga 270 DU.
Ciri-ciri daerah yang lapisan ozonnya menipis adalah banyaknya warga yang menderita penyakit katarak dan kanker kulit akibat paparan sinar Matahari yang berlebihan.
Pasalnya, lapisan udara selalu bergerak ke wilayah lain. Dia mendasarkan pada penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang mengaji keterkaitan ozon dengan kesehatan masyarakat yang tinggal di bawah lapisan ozon yang menipis.Saat ini kisaran angka DU di Indonesia berkisar 230 DU hingga 270 DU. Padahal, standarnya adalah 240 hingga 270 DU.
Ciri-ciri daerah yang lapisan ozonnya menipis adalah banyaknya warga yang menderita penyakit katarak dan kanker kulit akibat paparan sinar Matahari yang berlebihan.
Deforestation
11.
Penyebab Deforestation
?
Diantaranya adalah:
a.
Sebagin besar hilangnya hutan atas tindakan yang
ilegal (ilegal logging),
b.
Alih fungsi lahan hutan menjadi daerah perkebunan,
c.
Peningkatan permintaan dunia terhadap minyak
sawit, karena bisa terjual mahal dan bisa diolah menjadi biofuel murni, dimana
konsumen menengah bawah di negara-negara berkembang belum tentu akan
menikmatinya.
12.
Wilayah di
Indonesia yang mengalami Deforestation ?
Wilayah yang
paling banyak hutannya:
-
Pulau Kalimantan
(Khususnya Kalimantan Barat)
-
Sumatera Barat
-
Jambi, dll
Wilayah yang
paling sedikit hutannya:
-
Daerah Jakarta
-
Depok
-
Tangerang
Luas hutan di
Indonesia dari tahun ke tahun:
Tradingeconomics.com menulis, menurt
definisi Bak Dunia, kawasan hutan adalah “land under natural or planted
stands of trees of at least 5 meters in situ, whether productive or not, and
excludes tree stands in agricultural production systems (for example, in fruit
plantations and agroforestry systems) and trees in urban parks and gardens“.
Dengan pengertian ini, pada tahun 2011, Bank Dunia melaporkan luas kawasan
hutan di Indonesia mencapai 944.320,00 km² atau setara dengan 94.432.000
Ha pada tahun 2010. Adapun grafik perubahan luas kawasan hutan
dari tahun ke tahun dapat dilihat dibawah ini:
Indonesia - Forest Area (SQ.KM) -
tradingeconomics.com
luas hutan Indonesia terus menciut, Luas
Penetapan Kawasan Hutan oleh Departemen Kehutanan Tahun Luas (Hektar) 1950
162,0 juta 1992 118,7 juta 2003 110,0 juta 2005 93,92 juta. Data tersebut bersumber
dari Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, seperti tautan yang diberikan
dalam artikel tersebut.
Luas kawasan hutan tahun 2005
menurut Wikipedia seluass 93,92 ha ini, terdiri dari hutan
tetap 88,27 juta ha, hutan konservasi 15,37 juta ha, hutan
lindung 22,10 juta ha, hutan produksi terbatas 18,18 juta ha, hutan
produksi tetap 20,62 juta ha, hutan produksi yang dapat dikonversi 10,69
juta ha dan areal Penggunaan Lain (non-kawasan hutan) : 7,96 juta ha.
Walaupun data Wikipedia berasal dari
Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, namun menurut Buku Data dan
Informasi Pemanfaatan Hutan Tahun 2010; Direktorat Jendral Planologi
Kehutanan, Kementerian Kehutanan; November 2010. Disebutkan bahwa luas seluruh
hutan di Indonesia adalah 133.300.543,98 ha. Luas ini mencakup kawasan
suaka alam, hutan lindung, dan hutan produksi.Seperti yang ditulis.data tersebut merupakan data di artas kertas
berdasarkan SK Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi yang dikeluarkan
oleh Menteri Kehutanan yang didalamnya termasuk beberapa SK penunjukan yang
dikeluarkan lebih dari sepuluh tahun yang lalu, misalnya untuk provinsi
Kalimantan Tengah SK penunjukan dikeluarkan sejak tahun 1982. Dengan
demikian luas riil hutan Indonesia berdasarkan data informasi Direktorat
Jendral Planologi Kehutanan tersebut, kemungkinan besar akan terkoreksi
mendekati luas kawasan hutan seperti yang laporan Bank Dunia.
Apabila data-data tersebut kemudian
dikaitkan dengan peryataan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, yang ditulis oleh
Vivanews, kemarin itu.Bahwa Dari 130 juta hektare, hanya 43 juta di antaranya
yang masuk dalam kategori hutan perawan. Maka jelas, Menteri masih menggunakan
data dan informasi pemanfaatan hutan tahun 2010, seperti yang dijelaskan
di atas.menurut vivanews, 29 September 2011. Pemerintah Amerika Serikat
menyatakan akan melakukan debt for nature swap sebesar US$28,5 juta dalam
rangkan membantu upaya pelestarian hutan dan mitigasi perubahan iklim di
Indonesia, khususnya di Kalimantan. Kebijakan ini masuk dalam Tropical Forest
Conservation Act 2 (TCFA2).Debt for nature swap adalah pengalihan utang yang
kali ini dananya digunakan untuk membiayai program konservasi keanekaragaman
hayati dan hutan tropis.
13.
Akibat dari Deforestation ?
Ada
beberapa akibat dari Deforestation ini, diantaranya adalah:
-
Bencana Alam
seperti, Longsor dan Banjir.
-
Pemanasan Global
akibat tidak adanya lagi hutan sebagai tempat menyerap karbondioksida.
-
Mengamuknya para
hewan sehingga mereka turun gunung dari tempat asalnya menuju kebun dan
perkampungan warga.
Kependudukan
14.
Pengaruh angka
kelahiran dan kematian terhadap Lingkungan ?
Permasalahan
penduduk dilihat dari kacamata lingkungan sudah disinggung adalah lahan yang
semakin sempit.Sehingga hutan adalah jalan terakhir untuk mendapatkan lahan yang
layak dijadikan tempat tinggal dan menjadikannya sebagai lahan pertanian.Hutan
yang dahulunya hijau dan lebat menjdi gundul dan merusak tatatanan kehidupan
seluruh makhluk hidup khususnya hewan yang menggantungkan asa di rumahnya yaitu
hutan.Kerusakan hutan menurut para ahli lebih dari 70% hutan di dunia yang
telah rusak parah.Pembukaan lahan secara liar untuk dijadikan pertanian dan
pemukiman sangat merusak ekosistem hutan.
Tiga masalah besar dari populasi
manusia yang semakin bertambah tanpa terkontrol yaitu lahan akan semakin
menyempit akan menyebabkan penebangan massal pepohonan di hutan untuk
menadapatkan tempat tinggal dan uang. Sehingga hutan dijadikan alternatif
mengatasi padatnya penduduk dan tempat mengais rejeki bagi suatu keluaga.
Penduduk yang hendak mengadu nasib ke wilayah perkotaan bila tidak dibekali
dengan keahlian yang memadai akan menyumbangkan kepadatan penduduk perkotaan
dan menyumbangkan penyempitan lahan hijau di perkotaan. Otomatis permasalahan
semakin bertambah bukan hanya permasalahan lingkungan juga merambah ke angka
kriminal yang semakin tinggi.
Penting menjaga ketetapan populasi
manusia khusus di Indonesia agar angka kemiskinan dapat ditekan dengan cara
memprioritaskan KB (keluarga berencana) bila kehidupannya masih belum berkecukupan.
Umumnya orang yang tingkat ekonomi rendah malah anaknya banyak.Penyuluhan dan
bimbingan sangat diperlukan dari pemerintahan secara terus menerus.Iklan di
televisi sudah bagus dan lebih bagus lagi bila ada program yang lebih akurat
dari satu rumah ke rumah.Pengangguran berkurang maka berkurang juga orang yang
tinggal di jembatan dan wilayah yang tidak layak dihuni maka pencemaran yang
diakibatkan ulah manusia bisa dikendalikan. Populasi manusia yang meningkat
dari tahun ke tahun bila tidak dibekali pendidikan serta penambahan lowongan
pekerjaan akan berdampak buruk bagi lingkungan. Lahan dan wilayah kosong tidak
bertambah namun laju pertumbuhan angka kelahiran tidak terkendali akan
memperburuk segalanya khususnya bumi dan lingkungan kita.
15. Urutan
Negara dengan jumlah penduduk terbanyak dan hubungannya dengan kemajuan Negara
tersebut ?
No. Negara Penduduk(Jiwa) Maju/Berkembang
1)
RRC China 1.298.847.650 Maju
2)
India 1.065.070.607 Berkembang
3)
Amerika Serikat 293.027.571 Maju
4)
Indonesia 241.452.952 Berkembang
5)
Brazil 184.101.109 Berkembang
6)
Pakistan 159.196.336 Berkembang
7)
Rusia 143.782.338 Maju
8)
Bangladesh 141.340.476 Berkembang
9)
Nigeria 137.253.133 Berkembang
10) Jepang 127.333.002 Maju
Jadi
kesimpulannya, bahwa Negara dengan total penduduk yang banyak itu rata-rata
adalah Negara Berkembang.
16.
Solusi mengatasi
kepadatan penduduk ?
Upaya yang telah
dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan yaitu:
1) Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi
dengan program Keluarga Berencana (KB).
2) Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi
dengan:
a. Program Transmigrasi
b. Pembangunan lebih intensif di Kawasan
Indonesia Timur.
3) Tingkat kesehatan yang rendah diatasi
dengan:
a. Pembangunan fasilitas kesehatan seperti
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
b. Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk
miskin
4) Tingkat pendidikan yang rendah diatasi
dengan:
a. Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih
lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia.
b. Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
c. Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru
dan dosen) di lembaga pendidikan milik pemerintah
d. Penyediaan program pelatihan bagi para
pengajar dan pencari kerja
e. Mempelopori riset dan penemuan baru dalam
bidang IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah
5) Tingkat
pendapatan yang rendah diatasi dengan:
a. Penciptaan perangkat hukum yang menjamin
tumbuh dan berkembang- nya usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
b. Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan
perekonomian, sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja.
c. Penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha. Pembangunan/menyediakan
fasilitas umum (jalan, telepon) sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi.
0 comments:
Post a Comment