Pages

Subscribe:

Friday, December 13, 2013

Masalah Lingkungan : Global


Perubahan Iklim
1.       Pembagian Iklim di Dunia : Iklim di dunia dibagi menjadi 4 yaitu, Iklim Tropis, Iklim Sub Tropis, Iklim Sedang dan Iklim Dingin
2.       Karakteristik Setiap Iklim :
a. Iklim Tropis, terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi.
Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut: Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23°C.Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
  • Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
  • Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
  • Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
b. Iklim sub tropis terletak antara 231/2° – 40°LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
  • Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
  • Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.
  • Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
  • Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.
c.  Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut:
  • Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.
  • Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
d.  Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub.Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.
Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
  • Musim dingin berlangsung lama
  • Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
  • Udaranya kering.
  • Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
  • Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
  • Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah.
  • Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
  • Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:
• Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
• Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.

3.       Penyebab dan akibat perubahan Iklim

Gas Rumah Kaca (Efek Rumah Kaca) dapat digambarkan sebagai sebuah proses.Rumah kaca adalah analogi atasbumi yang dikelilingi gelas kaca.Panas matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek.Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang.Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaca di pertanian dan perkebunan, gelas kaca memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan rumah kaca. Masalah timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi selimut gas di atmosfer (Gas Rumah Kaca/GRK) sehingga melebihi konsentrasi yang seharusnya dan menyebabkan pemanasan global.
Berbagai dampak negatif perubahan iklim secara langsung akan mempengaruhi sektor-sektor penting, antara lain:
Air;
Dari tahun ke tahun air cenderung menurun akibat pencemaran lingkungan dan kerusakan daerah tangkapan air dan perubahan iklim.Pola curah hujan yang berubah-ubah juga mengurangi ketersediaan air untuk irigasi dan sumber air bersih.
Di wilayah pesisir, kesulitan air tanah dan kenaikan muka air laut akan memungkinkan air laut menyusup ke sumber-sumber air bersih. Di daerah sub polar serta daerah tropis basah diperkirakan rata-rata aliran air sungai dan ketersediaan air akan meningkat sebanyak 10-40%. Sementara di daerah subtropis dan daerah tropis yang kering, air akan berkurang sebanyak 10-30% sehingga daerah sekarang sering mengalami banjir dan kekeringan akan semakin parah kondisinya.
Pangan;
Ancaman terhadap ketahanan pangan dapat langsung dirasakan masyarakat pesisir, dataran tinggi, pedesaan maupun perkotaan. Kenaikan suhu rata-rata global antara 1-2°C di daerah tropis akan meningkatkan frekuensi kekeringan dan banjir. Akibatnya produktivitas pertanian seperti Indonesia akan mengalami penurunan[3][4]. Naiknya permukaan laut akan menggenangi wilayah pesisir sehingga akan menghancurkan tambak-tambak ikan dan udang.
Dept. Pertanian menyampaikan, periode 1993-2002 angka rata-rata lahan pertanian yang terkena kekeringan mencapai 220.380 hektar dengan lahan puso mencapai 43.434 hektar atau setara dengan hilangnya 190.000 ton gabah kering giling.
Khudori, Pengamat pangan nasional, menyebutkan kekeringan merusak tanaman padi rata-rata seluas 90.000-95.000 hektar per tahun (Khudori, 2011)[4][5].
Energi;
Dari data 8 waduk (4 waduk kecil dan 4 waduk besar di Jawa) menunjukkan bahwa selama tahun-tahun kejadian El Nino Southern Oscilation (ENSO) seperti tahun 1994, 1997, 2002, 2003, 2004, dan 2006 kebanyakan pembangkit listrik yang dioperasikan di 8 waduk tersebut memproduksilistrik di bawah kapasitas normal (Indonesia Country Report, 2007)[5][6].
Kurangnya pasokan energy dari sektor terbaharukan akan mendorong pemenuhan listrik bersumber dari bahan bakar fosil (batu bara atau BBM). Kondisi tentu akan semakin meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca dan akan memperburuk kondisi iklim global
Kesehatan;
Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa penyebaran penyakit malaria dipicu oleh terjadinya curah hujan di atas normal dan juga oleh pergantian cuaca yang kurang stabil.Seperti setelah hujan lebat berganti menjadi panas terik matahari yang menyengat. Hal tersebut mendorong  perkembang biakan nyamuk dengan cepat. Tiga penyakit dikategorikan sebagai pembunuh utama yang sensistif terhadap perubahan iklim antara lain; Undernutrition membunuh 2,7 juta/tahun, Diare; 1,8 juta/tahun dan Malaria 1,1 juta/tahun (WHO, 2007).
4.       Contoh perubahan Iklim di Indonesia
Beberapa kajian dan proyeksi iklim dari lembaga dalam maupun luar negeri menunjukkan bahwa iklim di Indonesia telah mengalami perubahan, meskipun analisis ilmiah maupun data-datanya masih terbatas.Dari beberapa kajian tersebut tampak bahwa perubahan iklim memberi dampak terhadap multisektor.
Proyeksi iklim selalu mengandung ketidakpastian.Mengapa?Karena tantangan terbesar adalah melakukan kuantifikasi terhadap ketidakpastian tersebut untuk meningkatkan daya gunanya dalam mengambil keputusan.
Dalam hal proyeksi iklim berdasarkan Global Climate Model (GCM), setidaknya terdapat tiga sumber ketidakpastian yang harus diperhitungkan, yaitu skenario emisi gas rumah kaca, sensitivitas iklim global terhadap emisi gas rumah kaca (pemilihan model GCM), dan respon sistem iklim regional terhadap pemanasan global (model downscalling).
Catatan geologi dan crhyospheric perubahan iklim serta hasil observasi baru-baru ini menunjukkan bahwa sistem iklim berubah pada semua skala waktu dari beberapa tahun ke usia Bumi. Semua proses fisika, kimiawi, dan biologis mempengaruhi sistem iklim pada skala waktu puluhan, ratusan, dan ribuan tahun.
Sebagai contoh, gletser di puncak Jaya Wijaya berfluktuasi pada skala waktu dari tahunan sampai ratusan bahkan ribuan tahun. Sejak revolusi industri, gas karbondioksida dipancarkan melalui pembakaran bahan bakar fosil dan akan diserap, didaur ulang, kemudian bergerak di antara atmosfer laut serta biosfer selama puluhan sampai ribuan tahun.
Hal paling penting dalam sains kebumian adalah data dari hasil pengamatan yang memadai. Tanpanya, prediksi tak akan terlalu banyak manfaat untuk mengambil keputusan. Penyempurnaan perlu terus dilakukan untuk mengatasi keterbatasan data maupun metodologi kajian perubahan iklim di Indonesia sehingga mampu memenuhi nasional akan kebutuhan informasi soal perubahan iklim yang lebih akurat.
Pengembangan dan perbaikan model sebagai alat, tidak banyak gunanya tanpa data. Jika kita tak mulai bergerak mulai hari ini, data pengamatan akan hilang selamanya. Kesulitan besar bagi para ilmuwan adalah mencoba memahami dan memprediksi sistem iklim dengan durasi terbatas ditambah data pengamatan yang sangat tidak memadai dibandingkan usia Bumi.
Sebagai gambaran, termometer baru ditemukan awal abad ke-17.Pengamatan atmosfer dengan cakupan global baru dilakukan akhir perang dunia kedua.Bahkan pengamatan laut skala global baru dimulai awal 1990-an. Terlebih lagi data bahang untuk gletser Greenland dan Antartika yang baru digarap awal abad 21.Data paleo memberikan catatan beberapa variabel (misalnya konsentrasi rata-rata karbondioksida global dari inti es) tetapi masih kasar dengan presisi terbatas untuk skala ruang dan waktu tertentu.
Gelombang permukaan laut memiliki periode dominan kurang dari satu detik.Gagasan untuk memahami fenomena seperti demikian merupakan gagasan tidak masuk akal.Para ilmuwan mencoba memahami sistem iklim namun harus berhadapan dengan masalah sulit untuk memahami fenomena fisik yang melebihi skala waktu dan rentang kehidupan manusia.Siapa yang mengklaim dapat memahami dampak gangguan besar terhadap sistem iklim berdasarkan data 10 tahun?
Memahami perubahan iklim akhirnya merupakan masalah bagi beberapa generasi.Sebuah generasi ilmuwan harus berkarya untuk kebutuhan generasi penerus, tidak berfokus hanya pada produktivitas ilmiah sesaat. Model iklim saat ini mungkin akan terbukti dalam 100 tahun mendatang. Dengan sampel cukup, kalibrasi secara hati-hati, pengendalian kualitas, dan data arsip untuk elemen kunci sistem iklim maka suatu model iklim akan sangat berguna. Masalah antar-generasi ini dihadapi pemerintah atau presiden dari partai apapun.
Prakiraan cuaca dan layanan cuaca nasional sering dianalogikan dengan masalah iklim.Tapi pengamatan dengan durasi lama memerlukan pendekatan yang sangat berbeda dibandingkan keperluan jangka pendek, seperti dalam prediksi cuaca.
Penggunaan data cuaca sebagai catatan iklim telah banyak dilakukan namun kalibrasi yang tidak memadai membuat dokumentasi menjadi amat lemah.Selain itu, terjadi kesenjangan temporal dan perubahan teknologi yang tidak terdokumentasi atau bahkan kurang dipahami.Pada akhirnya, penggunaan data tersebut terbukti meragukan dan tidak berguna.
Penggunaan sensor kelembaban pada radiosonde adalah contoh kasus perubahan teknologi dan kompromi perbedaan serius antar negara dalam menggunakan data cuaca untuk studi iklim (Thompson dkk.) sekaligus menunjukkan betapa sulitnya interpretasi data yang tampak sederhana untuk kemudian ditetapkan sebagai suhu permukaan laut.
Instansi pemerintah saat ini sudah dapat memberikan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan mendesak dari masyarakat, misalnya dalam meramalkan gelombang badai.Namun pemerintah belum melakukannya dengan baik dalam pengamatan jangka panjang.
Merancang, memelihara, dan mengatasi evolusi teknis pengamatan iklim adalah persoalan sulit yang butuh wawasan mendalam terhadap sifat masalah, teknologi, serta potensi yang tersedia.Ini tidak dapat dilakukan melalui kebijaksanaan sistem anggaran tahun ke tahun.
Yang dibutuhkan adalah paradigma kebijakan yang masih asing bagi sistem anggaran pemerintahan konvensional dengan jangkauan sampai puluhan tahun dan seterusnya.Ketidaksinkronan anggaran tahunan membuat semua program berisiko.Contohnya yaitu pembangunan sistem pengamatan iklim yang dimulai dengan administrasi namun berakhir dengan persoalan politik sehingga fatal akibatnya.
Menggambarkan dan memahami variabilitas puluhan tahun di laut bukan perkara mudah.Perlu kajian ilmiah yang jujur mengakui perlunya catatan jauh lebih lama daripada observasi yang tersedia sekarang.Ilmuwan muda tertarik pada fenomena tersebut namun tidak dapat melakukannya dalam jangka panjang. Jika masyarakat tidak menemukan cara untuk mendukung karir ilmiah yang diarahkan pada masalah tersebut, kita tak akan pernah memahami masalah mendasar yang penting ini.
Menipisnya Ozon
5.       Apakah Ozon itu ?
Ozon (O3) adalah salah satu gas alami yang membentuk atmosfer (gas yang membentuk kurang dari 1% volume atmosfer bumi), juga dikenal sebagai Gas Rumah Kaca.
6.       Dimana letaknya Ozon ?

Ozon secara alami hadir sebagai lapisan (lapisan ozon) di stratosfer (salah satu dari lima lapisan atmosfer) antara 12 - 30 mil di atas permukaan bumi.  Konsentrasi Ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul Oksigen.

Pentingnya lapisan ozon di atmosfer bumi dapat dipastikan dari fakta bahwa Ozon menyerap bagian paling mematikan dari radiasi sinar Ultra-Violet (UV) matahari sebelum mencapai bumi, sehingga tidak akan menyebabkan sejumlah penyakit termasuk kerusakan mata dan kanker kulit. Peran penting lapisan ozon lainnya adalah di bagian bawah atmosfer, Ozon menjadi perangkap panas matahari dan memancarkan kembali ke segala arah (dikenal sebagai efek rumah kaca). Hal ini membantu menjaga bumi tetap hangat dan tanpa itu suhu bumi akan mencapai tingkat sub-nol setiap malam.

Selain Ozon alami, juga diciptakan melalui aktivitas manusia (ditemukan di Troposfer, lapisan paling dekat dengan bumi) dan berpotensi berbahaya bagi semua bentuk kehidupan di Bumi.
7.       Apa komposisi Lapisan Ozon ?
terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.

8.       Penyebab menipisnya Lapisan Ozon ?
a.       CFC pada rengharum ruangan, pendingin pada ac kulkas dll
Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan :
AC,Kulkas,bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut atau parfum, pembuatan busa,bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.

Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan menghasilkan LUBANG OZON. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar UV memasuki bumi

b.      Banyaknya volume kendaraan yang ada di bumi sangan berakibat negatif pada lapisan ozon. Karbon monoksida yang dihasilkan oleh kendaraan dapat merusak lapisan ozon. Semakin lama, volume kendaraan semakin banyak, semakin banyak pula gas karbon monokida yang di keluarkan, bisa dibayangkan keadaan lapisan ozon beberapa tahun kedepan bila volume kendaraan semakin hari semakin bertambah

c.       Penggundulan hutan secara besar2an sangat berakibat buruk pada kualitas udara yang ada di bumi. Gas2 karbon yang merusak lapisan ozon tidak lagi diserap oleh tumbuhan. Sehingga apa lagi yang harus diandalkan untuk menyerap gas2 tersebut untuk membantu mengurangi kerusakan ozon dan tentunya menghasilkan oksigen bagi makhluk hidup?

d.      Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil tanaman seperti 'barli' dan 'oat' menunjukkan penurunan karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman diperkirakan akan mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada.

e.      Pada hewan,  Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan laut. Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang sering disebut sebagai "efek rumah kaca". Usaha-usaha untuk mencegah penipisan ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh semua negara di dunia. Usaha itu pun telah di galakkan secara serius melalui UNEP (United Nation Environment Programme) salah satu organisasi PBB yang bergerak dibidang program perlindungan lingkungan dan alam.

f.        Asap yang dihasilkan oleh pabrik juga amat sangat berpengaruh dalam memperparah kerusakan lapisan ozon. Sama hal nya seperti asap kendaraan. Gas yang dikeluarkan dapat merusak lapisan ozon,amat mencemari udara, belum lagi limbah cair dan limbah padat yang dihasilkan pabrik, dapat merusak lingkungan.

9.       Akibat menipisnya Lapisan Ozon ?
a.       Menipisnya lapisan ozon
dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, mempengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.
                                                           
b.      PENCAIRAN GUNUNG ES
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim semi.Pembentukan ‘lubang’ tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim panas.

10.   Wilayah yang Lapisan Ozonnya telah menipis ?

wilayah di Indonesia yang mengalami penipisan ozon, ialah Indonesia bagian timur, seperti Sulawesi Selatan, sebagian Kalimantan, dan Papua. Walaupun bukan termasuk daerah yang padat industri, wilayah Indonesia timur mendapatkan imbas dari wilayah lain yang padat industri.

Pasalnya, lapisan udara selalu bergerak ke wilayah lain. Dia mendasarkan pada penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang mengaji keterkaitan ozon dengan kesehatan masyarakat yang tinggal di bawah lapisan ozon yang menipis.Saat ini kisaran angka DU di Indonesia berkisar 230 DU hingga 270 DU. Padahal, standarnya adalah 240 hingga 270 DU.

Ciri-ciri daerah yang lapisan ozonnya menipis adalah banyaknya warga yang menderita penyakit katarak dan kanker kulit akibat paparan sinar Matahari yang berlebihan.

Deforestation

11.   Penyebab Deforestation ?
Diantaranya adalah:
a.       Sebagin besar hilangnya hutan atas tindakan yang ilegal (ilegal logging),
b.      Alih fungsi  lahan hutan menjadi daerah perkebunan,
c.       Peningkatan permintaan dunia terhadap minyak sawit, karena bisa terjual mahal dan bisa diolah menjadi biofuel murni, dimana konsumen menengah bawah di negara-negara berkembang belum tentu akan menikmatinya.
12.   Wilayah di Indonesia yang mengalami Deforestation ?
Wilayah yang paling banyak hutannya:
-          Pulau Kalimantan (Khususnya Kalimantan Barat)
-          Sumatera Barat
-          Jambi, dll
Wilayah yang paling sedikit hutannya:
-          Daerah Jakarta
-          Depok
-          Tangerang
Luas hutan di Indonesia dari tahun ke tahun:
Tradingeconomics.com menulis, menurt definisi Bak Dunia, kawasan hutan adalah “land under natural or planted stands of trees of at least 5 meters in situ, whether productive or not, and excludes tree stands in agricultural production systems (for example, in fruit plantations and agroforestry systems) and trees in urban parks and gardens“. Dengan pengertian ini, pada tahun 2011, Bank Dunia melaporkan luas kawasan hutan di Indonesia mencapai 944.320,00 km² atau setara dengan 94.432.000 Ha pada tahun 2010.  Adapun grafik perubahan luas kawasan hutan dari tahun ke tahun dapat dilihat dibawah ini:
Indonesia - Forest Area (SQ.KM) - tradingeconomics.com
luas hutan Indonesia terus menciut, Luas Penetapan Kawasan Hutan oleh Departemen Kehutanan Tahun Luas (Hektar) 1950 162,0 juta 1992 118,7 juta 2003 110,0 juta 2005 93,92 juta. Data tersebut bersumber dari Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, seperti tautan yang diberikan dalam artikel tersebut.
Luas kawasan hutan tahun 2005 menurut Wikipedia seluass 93,92 ha ini,  terdiri dari hutan tetap  88,27 juta ha, hutan konservasi  15,37 juta ha, hutan lindung  22,10 juta ha, hutan produksi terbatas 18,18 juta ha, hutan produksi tetap 20,62 juta ha, hutan produksi yang dapat dikonversi  10,69 juta ha dan areal Penggunaan Lain (non-kawasan hutan) : 7,96 juta ha.
Walaupun data Wikipedia berasal dari Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, namun  menurut Buku Data dan Informasi Pemanfaatan Hutan Tahun 2010; Direktorat Jendral Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan; November 2010. Disebutkan bahwa luas seluruh hutan di Indonesia adalah 133.300.543,98 ha. Luas ini mencakup kawasan suaka alam, hutan lindung, dan hutan produksi.Seperti yang ditulis.data tersebut merupakan data di artas kertas berdasarkan SK Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi yang dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan yang didalamnya termasuk beberapa SK penunjukan yang dikeluarkan lebih dari sepuluh tahun yang lalu, misalnya untuk provinsi Kalimantan Tengah SK penunjukan dikeluarkan sejak tahun 1982. Dengan demikian luas riil hutan Indonesia berdasarkan data informasi Direktorat Jendral Planologi Kehutanan tersebut, kemungkinan besar akan terkoreksi mendekati luas kawasan hutan seperti yang laporan Bank Dunia.
Apabila data-data tersebut kemudian dikaitkan dengan peryataan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, yang ditulis oleh Vivanews, kemarin itu.Bahwa Dari 130 juta hektare, hanya 43 juta di antaranya yang masuk dalam kategori hutan perawan. Maka jelas, Menteri masih menggunakan data  dan informasi pemanfaatan hutan tahun 2010, seperti yang dijelaskan di atas.menurut vivanews, 29 September 2011.  Pemerintah Amerika Serikat menyatakan akan melakukan debt for nature swap sebesar US$28,5 juta dalam rangkan membantu upaya pelestarian hutan dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia, khususnya di Kalimantan. Kebijakan ini masuk dalam Tropical Forest Conservation Act 2 (TCFA2).Debt for nature swap adalah pengalihan utang yang kali ini dananya digunakan untuk membiayai program konservasi keanekaragaman hayati dan hutan tropis.
13.   Akibat dari Deforestation ?
Ada beberapa akibat dari Deforestation ini, diantaranya adalah:
-          Bencana Alam seperti, Longsor dan Banjir.
-          Pemanasan Global akibat tidak adanya lagi hutan sebagai tempat menyerap karbondioksida.
-          Mengamuknya para hewan sehingga mereka turun gunung dari tempat asalnya menuju kebun dan perkampungan warga.



Kependudukan

14.   Pengaruh angka kelahiran dan kematian terhadap Lingkungan ?
Permasalahan penduduk dilihat dari kacamata lingkungan sudah disinggung adalah lahan yang semakin sempit.Sehingga hutan adalah jalan terakhir untuk mendapatkan lahan yang layak dijadikan tempat tinggal dan menjadikannya sebagai lahan pertanian.Hutan yang dahulunya hijau dan lebat menjdi gundul dan merusak tatatanan kehidupan seluruh makhluk hidup khususnya hewan yang menggantungkan asa di rumahnya yaitu hutan.Kerusakan hutan menurut para ahli lebih dari 70% hutan di dunia yang telah rusak parah.Pembukaan lahan secara liar untuk dijadikan pertanian dan pemukiman sangat merusak ekosistem hutan.
Tiga masalah besar dari populasi manusia yang semakin bertambah tanpa terkontrol yaitu lahan akan semakin menyempit akan menyebabkan penebangan massal pepohonan di hutan untuk menadapatkan tempat tinggal dan uang. Sehingga hutan dijadikan alternatif mengatasi padatnya penduduk dan tempat mengais rejeki bagi suatu keluaga. Penduduk yang hendak mengadu nasib ke wilayah perkotaan bila tidak dibekali dengan keahlian yang memadai akan menyumbangkan kepadatan penduduk perkotaan dan menyumbangkan penyempitan lahan hijau di perkotaan. Otomatis permasalahan semakin bertambah bukan hanya permasalahan lingkungan juga merambah ke angka kriminal yang semakin tinggi.
Penting menjaga ketetapan populasi manusia khusus di Indonesia agar angka kemiskinan dapat ditekan dengan cara memprioritaskan KB (keluarga  berencana) bila kehidupannya masih belum berkecukupan. Umumnya orang yang tingkat ekonomi rendah malah anaknya banyak.Penyuluhan dan bimbingan sangat diperlukan dari pemerintahan secara terus menerus.Iklan di televisi sudah bagus dan lebih bagus lagi bila ada program yang lebih akurat dari satu rumah ke rumah.Pengangguran berkurang maka berkurang juga orang yang tinggal di jembatan dan wilayah yang tidak layak dihuni maka pencemaran yang diakibatkan ulah manusia bisa dikendalikan. Populasi manusia yang meningkat dari tahun ke tahun bila tidak dibekali pendidikan serta penambahan lowongan pekerjaan akan berdampak buruk bagi lingkungan. Lahan dan wilayah kosong tidak bertambah namun laju pertumbuhan angka kelahiran tidak terkendali akan memperburuk segalanya khususnya bumi dan lingkungan kita.
15.   Urutan Negara dengan jumlah penduduk terbanyak dan hubungannya dengan kemajuan Negara tersebut ?

No.                        Negara             Penduduk(Jiwa)           Maju/Berkembang
1)      RRC China                  1.298.847.650                     Maju
2)      India                            1.065.070.607                     Berkembang
3)      Amerika Serikat                                293.027.571                        Maju
4)      Indonesia                            241.452.952                        Berkembang
5)      Brazil                                     184.101.109                        Berkembang
6)      Pakistan                               159.196.336                        Berkembang
7)      Rusia                           143.782.338                        Maju
8)      Bangladesh                         141.340.476                        Berkembang
9)      Nigeria                         137.253.133                        Berkembang
10)  Jepang                                  127.333.002                        Maju
Jadi kesimpulannya, bahwa Negara dengan total penduduk yang banyak itu rata-rata adalah Negara Berkembang.

16.   Solusi mengatasi kepadatan penduduk ?
Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan yaitu:
1)     Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga Berencana (KB).
2)    Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan:
a.    Program Transmigrasi
b.    Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur.
3)    Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan:
a.    Pembangunan fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
b.    Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin
4)     Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan:
a.    Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia.
b.    Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
c.     Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik pemerintah
d.    Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja
e.    Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah
5)  Tingkat  pendapatan yang rendah diatasi dengan:
a.    Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang- nya usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
b.    Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja.
c.     Penyederhanaan birokrasi dalam   perizinan usaha. Pembangunan/menyediakan fasilitas umum (jalan, telepon) sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi.